Pentingnya Komunikasi

Pentingnya Komunikasi , apa itu komunikasi  ? Kenapa Komunikasi Menjadi Penting dalam kehidupan manusia ?  Disini saya akan mencoba menjelaskan kenapa Komunikasi menjadi penting bagi kehidupan manusia

AWAL MUNCULNYA SISTEM KOMUNIKASI
Sistem komunikasi lahir dari kebutuhan manusia untuk berkomunikasi satu dengan yang lainnya. Manusia mulai menyadari bahwa di dunia ini ia tidaklah hidup sendirian, melainkan ada juga mahluk-mahluk hidup yang lain.
Awalnya manusia terbiasa hidup sendirian dan tidak saling mengenal atau bertegur sapa satu sama lain, namun lama-kelamaan muncul keinginan di dalam dirinya, secara spontan dan mendesak, untuk berkomunikasi dengan mahluk hidup lainnya, termasuk orang asing yang mirip dengan dirinya, yaitu
manusia yang lain. Dengan segala daya dan upaya, manusia akan mengekspresikan maksud dan tujuan yang ada di dalam pikirannya. Kita bisa membayangkan manusia zaman dahulu yang sering hidup sendirian tanpa ada orang lain dan hidupnya nomaden, kemudian setelah sekian lama, muncul seseorang yang asing bagi mereka. Mereka pun menyadari bahwa ada orang lain selain mereka, dan secara refleks, meski mungkin dengan perasaan takut dan waspada, akan mencoba berkomunikasi dengan orang tersebut. Bahkan seorang bayi yang baru lahir sudah mulai menunjukkan keinginannya untuk berkomunikasi melalui tangisan bayi.
Dengan semakin tingginya peradaban manusia, dan perkembangan teknologi yang lebih maju dari zaman ke zaman, maka terciptalah sistem komunikasi standar yang digunakan oleh manusia sebagai konsep dasar dalam berkomunikasi.

PERANAN KOMUNIKASI
Komunikasi tidak akan terjadi jika tidak ada seorangpun yang membutuhkannya. Seseorang akan membutuhkan komunikasi jika dia menyadari adanya mahluk hidup lain selain dirinya. Jika dunia begitu sunyi dan tidak ada mahluk hidup, maka tidak akan pernah tercipta komunikasi, dan kita tidak perlu belajar tentang sistem komunikasi.
Manusia membutuhkan komunikasi untuk bertanya, berdiskusi, menyampaikan informasi dan menerima infromasi dari orang lain. Tanpa komunikasi, tidak akan ada pesan atau informasi yang perlu dikirim dan disampaikan.
Sistem Komunikasi Dalam Kehidupan Manusia 1
Gambar 1. Komunikasi antar Manusia
Sumber kartun: http://www.writebydesign.net/?tag=communication

KOMUNIKASI JARAK DEKAT DAN KOMUNIKASI JARAK JAUH
Saat orang yang kita ajak bicara berada dekat dengan kita, maka tidaklah sulit bagi kita untuk berbicara dengan dia. Namun jika orang tersebut berada jauh dari kita, maka akan sulit jika kita hanya mengandalkan suara kita saja atau pesan yang tertulis pada kertas. Manusia dengan akal budinya kemudian menemukan pengiriman surat dengan merpati pos, menggunakan hewan dan alam untuk menuliskan pesan, serta menciptakan kendaraan-mesin-mesin mekanik untuk membawanya mendekati lokasi si penerima pesan.
Seiring waktu, dengan semakin mendesaknya kebutuhan untuk berkomunikasi dengan orang lain dan juga kepentingan negara dan kesejahteraan rakyat, maka diciptakan alat-alat komunikasi yang modern, yang bisa melintasi pulau, samudra, dan benua.
Komunikasi jarak jauh dengan menggunakan peralatan dan jaringan, dikenal dengan istilah TELEKOMUNIKASI.

KOMPONEN-KOMPONEN DALAM BERKOMUNIKASI
Komunikasi dapat terjadi jika manusia memiliki orang lain untuk diajak berkomunikasi, dalam hal ini minimal harus ada 2 orang yang melakukan komunikasi, dan harus ada yang disampaikan, yaitu pesan atau informasi. Kedua orang tersebut akan menggunakan media perantara, untuk mengirimkan informasi dalam bentuk teks, gambar, atau suara. Dalam bidang Telekomunikasi, konsep komunikasi antara kedua orang ini dinyatakan dengan konsep Transmitter (Pengirim Informasi) dan Receiver (Penerima Informasi).
Sistem Komunikasi Dalam Kehidupan Manusia 2
Gambar 2. Sistem Pentransferan Informasi
Sistem komunikasi yang paling sederhana adalah terdiri dari peralatan Transmitter, peralatan Receiver, Informasi yang akan disampaikan, dan Media Perantara untuk menyampaikan informasi tersebut.

Unsur-unsur Komunikasi
1. komunikator
Kominikator adalah karyawan atau manager yang memeiliki ide, niat-niat,informasi dan tujuan untuk komunikasi.
2. Pengkodean (Encoding)
Pengkodean dilakukan untuk menerjemakan ide komunikator menjadi sekumpulan simbol yang sistematis yang mengungkapkan makna informasi yang dikomunikasikan.
Fungsi pengkodean ini adalah menciptakan suatu bentuk dimana setiap ide dan makna dapat diekspresikan sebagai sebuah pesan.
 3. pesan (message)
Pesan adalah apa yang disampaikan setiap individu kepada orang lain, dan bentuk sangat tergantung media yang digunakan untuk menyampaikan pesan tersebut kedua hal tersebut tidak dapat terpisahkan. Contohnya, keputusan untuk menggunakan suatu jenis evaluasi kerja alih-alih menggunakan jenis evaluasi kerja yang lain dapat menjadi sebuah “pesan” begi sekelompok orang.
 4. media perantara (medium)
Media perantara merupaka media yang menyampaikan pesan. Organisasi-organisasi dapat menyediakan informasi kepada seluruh anggota dengan berbagai cara,seperti komunikasi,tatap muka,telepeon,pertemuan kelompok,memo.
 5. pengurai penerima pesan (decoding receiver)
Pengurai adalah istilah teknis untuk setiap proses pemikiran dari penerima pesan. Pengiurai, oleh karena itu berkaitan dengan bagaimana menginterpresentasikan informasi yang disampaikan. Penerima pesan, menginterpresentasikan (menguraikan) pesan yang disampaikan berdasarkan pengalaman-pengalaman sebelumnya untuk dapat benar-benar memahami pesan tersebut.
 6. umpan balik (feedback)
Komunikasi satu arah adalah proses yang tidak memungkinkan terjadinya umpan balik bagi komunikator dari penerima pesan. Hal ini dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya distorsi antar pesan yang disampaikan dengan pesan yang diterima. Komunikasi dua arah menyedeiakan umpan balik yang penting dari penerima pesan ke komunikator.
Bagi para manajer iumpan balik komunikasi dapat terjadi dalam berbagai bentuk. Dalam situasi tatap muka, memungkinkan terjadinya umpan balik langsung melalu pertukaran verbal,seperti dalam bentuk perubahan ekspresi wajah ketika bertemu dengan perbedaan pendapat/ kesalahpahaman.
 7. suara derau( noise)
Suara derau dapat dilihat sebgai faktor-faktor yang menyimpangkan pesan yang disampaikan. Suara derau dapat dalam setiap elemen dalam komunikasi. Contohnya, seorang manajer yang berada dalam situasi yang mendesak mungkin saja mengirimkan surat elektronik yang berisi kata-kata yang keras kepada bawahan-bawahannya, yang menimbulkan kemarahan para bawahannya.

MEDIA PENGIRIMAN INFORMASI
Pada zaman dahulu, pesan atau informasi dalam bentuk teks atau gambar dikirim dengan bantuan udara yang bergerak dan merpati pos. Setelah manusia mengenal adanya listrik, pengiriman pesan atau informasi dilakukan dengan bantuan sinyal listrik, contohnya melalui telegraf dan telepon. Manusia tidak berhenti berinovasi, dan pada akhirnya menemukan media gelombang radio, microwave, dan satelit, sehingga manusia dapat berkomunikasi menggunakan handphone dan internet. Diperkirakan pada abad mendatang inovasi akan terus dilakukan dan banyak teknologi-teknologi baru dan terbarukan yang akan muncul untuk mempermudah proses komunikasi.

INFORMASI DAN SINYAL
Bila posisi kita berada dekat dengan si penerima pesan, maka bentuk informasi yang akan dikirim dengan mudah akan tersampaikan dan tidak mengalami perubahan, dengan jelas akan terdengar atau terbaca.
Sebaliknya bila posisi kita cukup jauh dengan si penerima pesan, maka informasi yang dikirim akan membutuhkan saluran transmisi, seperti kabel listrik dan gelombang radio, dan informasi tersebut perlu diubah terlebih dahulu, sebelum dikirim.
Pada telepon, suara kita diubah menjadi sinyal listrik dan dikirimkan oleh rangkaian Transmitter telepon ke Receiver tujuan, untuk kemudian diubah kembali menjadi suara yang terdengar oleh si penerima.
Pada handphone, data sms dipancarkan dalam bentuk gelombang radio dengan frekuensi tertentu, dikirimkan oleh station terdekat ke nomor tujuan, dan diubah kembali menjadi sms yang terbaca oleh si penerima.
Pada komputer, data digital diubah oleh modem menjadi sinyal analog atau gelombang radio, untuk dikirimkan ke komputer tujuan.
Cara Melakukan Komunikasi 
o    komunikasi langsung
     Yaitu komunikasi yang dilakukan dalam menyampaikan berita, laporan maupun perintah antara si pengirim berita (komunikator) kepada si penerima berita (komunikan) dilakukan secara langsung, sehinggga jika sio penerima berita melakukan respon umpan balik yang terjadi juga diterima oleh si pengirim berita juga secara langsung (pada saat itu juga)
o    Komunikasi tidak langsung
     Komunikasi yang terjadi jika dalam menyampaikan berita tidak di lakukan secara langsung, hanya melalui orang lain ataupun secara tertulis. Komunikasi ini mengakibatkan umpan balik yang terjadi juga tertunda.
Klasifikasi komunikasi dalam organisasi
            Klasifikasi dalam komunikasi dapat kita bedakan, menurut sifat, arah, lawannya juga karismanya :
1. Dari segi sifatnya :
a) Komunikasi Lisan
     Komunikasi Lisan adalah komunikasi dengan mengucapkan kata-kata secara lisan dan langsung kepada lawan bicaranya, komunikasi lisan biasanya dapat dilakukan pada kondisi para personal/individu berhadapan langsung, seperti pada saat berkomunikasi dengan tatap muka langsung atau melalui alat berupa komputer yang mempunyai fasilitas konfrensi jarak jauh (computer teleconference) tatap muka melalui televisi sirkuit tertutup (closed cirkit televisi/CCTV).
b) Komunukasi Tertulis
     Komunikasi Tertulis adalah komunikasi yang dilakukan melalui tulisan sepertia yang dilakukan dalam surat menyurat melalui pos, telegram, telexaf, fax, e-mail dan sebagainya. Dalam dunia bisnis dapat dijumpai berbagai macam contoh komunikasi verbal, misalnya : membuat dan mengirim surat teguran kepada nasabah yang menunggak pembayarannya.
–  membuat dan mengirim surat penawaran harga barang kepada pihak lain.
–  membuat dan mengirim surat konfirmasi barang kepadsa pelanggan.
–  membuat dan mengirim surat pemesanan barang (order) kepada pihak lain.
–  membuat dan mengirimi surat vaduan (claim) kepada pihak lain.
–  membuat dan mengirim surat permintaan barang kepada pihak lain.
–  membuat dan mengirim surat penolakan kerja
c)Komunikasi Verbal
     komunikasi verbal (bahasa) yaitu dengan ucapan kalimat, pesan lisan maupun tulisan dan gambar.
d )Komunikasi Non Verbal
     komunikasi no verbal yaitu komunikasi yang disampaikan dengan gerakan tubuh, air muka dan jarak fisik antara pengirim dan penerima pesan bisa di sebut dengan istilah kinesika.
2. Dari segi arahnya
o    Komunikasi Ke atas
   komunikasi yang mengalir pada individu dari hirarki kedudukan yang lebih rendah dalam struktur organisasi kepada mereka yang berada pada kedudukan yang lebih tinggi. Salah satu bentuk komunikasi ke atas yang palingsering di temukan adalah kontak saran, rapat-rapat kelompok, dan protesmengenai prosedur.
          sebuah organisasi yang efektif membutuhkan komunikasi ke atas (upward communication) sama banyaknya dengan komunikasi ke bawah. Dalam situasi-situasi semacam ini, komunikator berada pada tingkata yang lebih rendah dalam hierarki organisasi dari pada penerima pesan. Beberapa bentuk komunikasi ke atas yang paling umum melibatkan pemberian suara, pertemuan kelompok, dan protes terhadap prosedur kerja. Ketika komunikasi ke atas tidak muncul orang seringkali mencari sejumlah cara untuk menciptakan jalur komuniakasi ke atas yang tidak formal. Ini terbukti dengan munculnya sejumah publikasi karyawan yang sifatnya “bawah tanah/ilegal” dalam berbagai perusahan besar.
> Komunikasi ke atas berperan menjalankan beberapa fungsi penting. Gray kreps, seseorang peneliti dalam bidang komunikasi organisasi menemukan beberapa diantaranya.
> Komunikasi ke atas menyediakan umpan balik bagi para manajer mengenai isu-isu organisasi terbaru, masalah yang di hadapi, serta informasi mengenaioperasi dari hari ke hari yang di perlukan untuk pengambilan keputusan mengenai bagaimana menjalankan organisasi.
> Hai ini merupakan sumber utama bagi manajemen untuk mendapatkan umpan balik untuk menentukan seberapa efektifnya komunikasi ke bawah dalam organisasi.
> Hal ini dapat mengurangi ketegangan pada karyawan degnan memberikan kesempatan pada anggota pada tingkat lebih rendah untuk membagikan informasi yang relevan dengan atasannya.
Hal ini mendorong partisipasi dan keterlibatan karyawan, dan karenanya meningkatkan kohesivitas organisasi.
o    Komunikasi Ke bawah
     jenis komunikasi ini mengarah ke bawah, dari individu yang berada pada kedudukan lebih tinggi dalam herarki organisasi kepada mereka yang berada pada kedudukan lebih rendah. Bentuk paling umum dari komunikasi kebawah (downl ward communication) adalah instruksi kerja, memo resmi, pernyataan kebijakan perusahaan, prosedur, manual kerja. Atau publikasi perusahaan. Dalam banyaknya organisasi. Komunikasi ke bawah sering kali tidak mencukupi dan tidak akurat, seperti terjadi dalam pernyataan yang seringkali kita dengar dan anggotaorganisasi bahwa “kita tidak memahami apa yang sesungguhnya terjadi”. Keluhan-keluhan seperti ini menunjukan terjadinya komunikasi yang tidak efektif dan butuhnya individu-individu akan informasi yang relevan dengan pekerjaan mereka. Tidak adanya informasi yang terkait pekerjaan cukup dapat menciptakan konflik dan stres di antara anggora organisasi .“situasi serupa dihadapi oleh siswa yang tidak pernah mendapat informasi tentang persyaratan dan harapan yang di inginkan oleh dosen.
o    Komunikasi Diagonal
     walaupun mungkin jenis ini adalah jenis komunikai yang paling jarang di gunakan dalam organisasi,komunikasi diagonal (diagonal comunication) penting dalam situasi-situasi di mana para anggotanya tidak dapat berkomunikasi dengan efektif melalui jalur-jalur komunikasi yang konversional. Contohnya, pengawas dalam organisasi besar dapat saja ingin melakukan analisa biaya distribusi. Salah satu bagian dari tugas dikirimkan langsung kepada pengawas tersebut, alih-alih melalui jalur komunikasi yang biasanya melalui dapartemen pemasaran. Karena itu, aliran komunikasi menjadi diagonal dan bukan vertikal maupun horizontal. Dalam kasus ini jalurkomunikasi menjadi diagonal dapat menjadi pilihan yang paling efesien dalam segi waktu dan usaha.
o    Komunikasi horisontal
   Komunikasi ini terjadi apabila pesan, berita laporan maupun informasi yang di sampaikan oleh si komunikator ke pada si komunikan bertujuan untuk menjalin hubungan baik dengan sesama karyawan maupun bertujuan untuk melakukan koordinasi dalam bekerja.
o    Komunikasi Satu Arah
     one way traffic , komunikasi satu arah yang artinya komunikasi ini terjadi jika seseorang yang mengirim berita tidak bermaksud untuk menerima umpan balik (respon) dari orang yang menerimanya secara langsung. Jadi hanya bermaksud memberikan informasi atau menyampaikan perintah dari atasan untuk di kerjakan karyawan

     A : pengirim berita
     B : penerima berita
o     Komunikasi Dua Arah
       Two way traffic : komunikasi yang terjadi diantara seorang dengan orang lain di mana kedua orang tersebut sama-sama aktif dalam memberikan tanggapan. Jadi baik komunikator maupun komunikan sama-sama aktif dalam berinteraksi.
     Two way traffic ini bisa di lakukan diantara sesama teman atau sesama karyawan yang berada dalam tingkatan struktur organisasi yang sama.

A : Pengirim berita
B : Penerima berita
 3. Menurut Lawannya :
o    Komunikasi Satu Lawan Satu
    berbicara dengan lawan bicara yang sama banyaknya. Contoh : berbicara melalui telepon.
o    Komunikasi Satu Lawan Banyak (kelompok)
     berbicara antara satu orang dengan suatu kelompok. Contoh : introgasi maling dengan kelompok hansip, Metting dalam kantor.
o    Kelompok Lawan Kelompok
    berbicara antara suatu kelompok dengan kelompok lain.
Contoh: debat partai politik.
 4. Menurut Keresmiannya : 
o    Komunikasi Formal
            Komunikasi yang dilakukan antara sesama anggota organisasi, yg di sesuaikan dengan urutan / tingkat dalam struktur organisasi.
            Bila komunikasi formal di sampaikan dari atasan ke bawahan komunikasi ini bisanya di gunakan untuk menyampaikan perintah.
            Akan tetapi jika komunikasi di lakukan dari bawahan ke atasan maka komunikasi ini biasanya di gunakan untuk menyampaikan laporan.
o    Komunikasi informal (the Grapevine)
       Komunikai informal yang terjadi karena adanya komunikasi antara sesama karyawan dalam suatu organisasi.
       Komunikasi informal (the grapevine) biasanya di sebarluaskan melaui desas-desus atau kabar angin dari mulut ke mulut dari satu orang ke orang lainnya dalam suatu organisasi . yg dimana kebenarannya tidak bisa di jamin karena kadang-kadang bertentangan dengan perusahaan.

SYARAT TERJADINYA KOMUNIKASI YANG BAIK
Ada 2 (dua) hal yang menjadi persyaratan utama sehingga komunikasi yang terjadi dapat terlaksana dengan baik:
  1. Transmitter dan Receiver Bicara Bahasa yang Sama
    Artinya Transmitter dan Receiver harus menggunakan kode sinyal yang sama, yang dapat dipahami oleh kedua peralatan Telekomunikasi tersebut.

    Di dalam kelas, seorang dosen Indonesia mengajar mahasiswa Indonesia dengan menggunakan bahasa Indonesia. Komunikasi dapat terjadi karena dosen dan mahasiswa menggunakan bahasa yang sama.

    Di dalam kelas, seorang dosen Indonesia mengajar mahasiswa Indonesia dengan menggunakan bahasa Inggris. Komunikasi dapat terjadi bila mahasiswa Indonesia tahu dan memahami bahasa Inggris.

    Di dalam kelas, seorang dosen Indonesia mengajar mahasiswa Indonesia dengan menggunakan bahasa Korea. Komunikasi tidak dapat terjadi bila mahasiswa Indonesia tidak tahu dan tidak memahami bahasa Korea.

    Di dalam kelas, seorang dosen Indonesia mengajar matakuliah Bahasa Indonesia kepada mahasiswa Indonesia, dengan menggunakan Bahasa Korea. Bagaimana yah jadinya?

    Pada dasarnya komunikasi dapat terjadi jika mahasiswa memahami bahasa Korea, tetapi permasalahannya adalah matakuliah yang diajarkan adalah bahasa Indonesia, jadi penggunaan bahasa Indonesia untuk menyampaikan informasi lebih tepat dibanding bahasa Korea.

    Komunikasi yang terjadi antara manusia dengan manusia yang lain akan lebih baik dibanding komunikasi antara manusia dengan hewan. Komunikasi antara manusia dan manusia menggunakan bahasa manusia, sedangkan komunikasi antara manusia dan hewan menggunakan bahasa isyarat tertentu yang mesti dipelajari dan belum tentu langsung dimengerti oleh hewan tersebut.

    Dalam bidang Telekomunikasi, Transmitter dan Receiver harus menggunakan sinyal dan frekuensi yang sama agar terjadi ‘kecocokan komunikasi’. Konsep dasar teknologi dari kedua peralatan tersebut harus ‘link and match’. Contohnya, komputer digital tidak dapat berkomunikasi atau mendownload file langsung dari komputer analog, keyboard digital tidak mungkin mengirimkan data digital langsung ke komputer dengan sinyal analog, dan remote AC tidak dapat menghidupkan AC bila frekuensi yang dikirim tidak sama dengan frekuensi penerimaan dari peralatan AC.

    Peralatan Transmitter dan Receiver yang tidak memiliki konsep dasar teknologi yang sama, atau tidak bekerja pada gelombang dan frekuensi yang sama, dapat ditarik solusinya dengan menggunakan peralatan ‘converter’ untuk mengubah dan mengatur gelombang dan frekuensi pengirimannya. Kode sinyal Transmitter harus diubah dan disesuaikan dengan kode sinyal Receiver dengan bantuan ‘Converter’ atau ‘Setter’. Dalam teknologi komputer, dibuat aplikasi pemrograman untuk ‘menjembatani perbedaan’ atau ‘menterjemahkan’ kode-kode tertentu.

    Sistem Komunikasi Dalam Kehidupan Manusia 3
    Gambar 3. Ilustrasi Transmitter dan Receiver yang Berbeda
    Sumber kartun: http://www.thewindowsclub.com/twitter-cartoons
  2. Adanya Pengontrolan terhadap Kesalahan
    Seorang anak menceritakan pengalamannya disekolah kepada ayahnya. Ayahnya mendengarkan dan menanggapi. Mereka kemudian asyik berdiskusi. Tetapi ternyata sang ayah mulai merasa ngantuk dan sang anak dengan riangnya sibuk bercerita. Tanggapan-tanggapan yang diberikan oleh ayahnya tidak lagi sesuai dengan yang diharapkan.  Menyadari bahwa ayahnya tidak memperhatikan yang ditanyakan olehnya, maka sang anak akan memberikan koreksi sehingga sang ayah sadar dan menjawab dengan benar. Andaikan sang anak tidak memberikan koreksi terhadap kesalahan, maka sang ayah akan terus memberikan tanggapan yang ngawur.

    Untuk menghasilkan komunikasi yang baik, Transmitter dan Receiver harus memiliki pengontrolan terhadap kesalahan dalam pengiriman pesan atau informasi. Dengan bantuan rangkaian atau aplikasi pemrograman pendeteksi dan pengoreksi kesalahan, maka kesalahan dalam pengiriman informasi dapat segera diketahui dan diperbaiki, dan memastikan Receiver menerima pesan atau informasi yang benar dan akurat. Pengontrolan dalam komunikasi juga diperlukan untuk keamanan dalam berkomunikasi dan penfilteran informasi.

    Sistem Komunikasi Dalam Kehidupan Manusia 4
    Gambar 4. Ilustrasi Pentingnya Pengontrolan Kesalahan dalam Komunikasi
    Sumber kartun: http://blog.readytomanage.com/communication-cartoon/



SISTEM KOMUNIKASI
Untuk mengatur penyelenggaraan proses komunikasi yang baik, maka dibutuhkan sebuah sistem.
Sistem Komunikasi adalah seperangkat komponen dan peralatan komunikasi yang dihubungkan dengan baik dan benar, memiliki fungsi komunikasi, dan menghasilkan output untuk tujuan komunikasi.Sistem komunikasi harus memiliki komponen dan peralatan, hubungan, dan fungsi. Jika salah satu dari unsur-unsur tersebut tidak terpenuhi, maka tujuan komunikasi tidak akan tercapai.
Sistem Komunikasi Dalam Kehidupan Manusia 5
Gambar 5. Ilustrasi dari Sistem Komunikasi
Sumber kartun: http://danishkadah.brinkster.net/activitiesProjects/papers_publications/ICAT2007/cartoon/page_1.html

SISTEM KOMUNIKASI DAN KEHIDUPAN MANUSIA
Kehidupan manusia tidak bisa lepas dari komunikasi. Sistem komunikasi yang baik akan mendukung pola hidup manusia dan kemajuan peradaban di segala bidang. Penyebaran informasi yang menyeluruh dan terpadu dapat terselenggara dengan adanya perencanaan sistem komunikasi yang bijaksana, dapat dipahami dan diterima oleh masyarakat.

Sumber : 
http://www.unikadelasalle.ac.id/news236_sistem_komunikasi_dalam_kehidupan_manusia.html
https://dayensobarna.wordpress.com/2014/11/15/komunikasi-dalam-organisasi/

Komentar

Postingan Populer