Komunikasi Dalam Organisasi
1.1 Pengertian Komunikasi
Komunikasi dalam organisasi
sangat penting karena dengan adana komunikasi maka seorang bisa
berhubugnan dengan orang lain dan saling bertukar pikiran yang bisa
menambahkan wawasan seseorang dalam bekerja ataupun menjalani kehiduppan
sehari-hari maka untuk membina hubungan kerja antara pegawai maupun
antar atasan bawahan perlulah membicarakan komunikasi secara lebih
terperinci.
1. Keith Davis
comunication is the process of passing information and understanding from one person to another
komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi dan pengertian dari satu orang ke orang lain.
2. Chester I Barnard
komunikasi adalah suatu alat dimana
orang-orang yang bersangkutan saling berhubungan satu sama lain dalam
suatu organisasiuntuk mencapai tujuan umum.
3. Koontz O’Donnell
Komunikasi adalah sebagai suatu pemindahan informasi dari satu orang ke orang yang lain.
Dari ketiga pendapat di atas bisa
disimpulkan bahwa di dalam komunikasi harus mencakup tiga hal
pentingagar komunikasi tersebut berhasil baik :
- Harus ada si pembawa berita atau bisa disebut komunikator (Sender)
- Harus ada si penerima berita atau bisa di sebut komunikan (Receiver)
- Berita atau informasi yang akan di sampaikan.
Syarat-syarat agar komunikasi yang dilakukan berhasil dengan baik :
- Jelas
yaitu dinyatakan ke dalam bahasa yang di mengerti oleh si penerima berita.
- Tepat
dalam hal orang yang di tuju untuk di beri berita atau informasi yang perlu di sampaikan.
- Sasaran
tujuan pemberian berita atau informasi sebaiknya sesuai dengan yang diharapkan si pengirim.
Beberapa cara komunikasi di lakukan, bisa melalui :
- komunikasi langsung
Yaitu komunikasi yang dilakukan
dalam menyampaikan berita, laporan maupun perintah antara si pengirim
berita (komunikator) kepada si penerima berita (komunikan) dilakukan
secara langsung, sehinggga jika sio penerima berita melakukan respon
umpan balik yang terjadi juga diterima oleh si pengirim berita juga
secara langsung (pada saat itu juga)
- Komunikasi tidak langsung
Komunikasi yang terjadi jika dalam
menyampaikan berita tidak di lakukan secara langsung, hanya melalui
orang lain ataupun secara tertulis. Komunikasi ini mengakibatkan umpan
balik yang terjadi juga tertunda.
1.2 Unsur-unsur Komunikasi
1. komunikator
Kominikator adalah karyawan atau manager yang memeiliki ide, niat-niat,informasi dan tujuan untuk komunikasi.
2. Pengkodean (Encoding)
Pengkodean dilakukan untuk menerjemakan
ide komunikator menjadi sekumpulan simbol yang sistematis yang
mengungkapkan makna informasi yang dikomunikasikan.
Fungsi pengkodean ini adalah menciptakan suatu bentuk dimana setiap ide dan makna dapat diekspresikan sebagai sebuah pesan.
3. pesan (message)
Pesan adalah apa yang disampaikan setiap
individu kepada orang lain, dan bentuk sangat tergantung media yang
digunakan untuk menyampaikan pesan tersebut kedua hal tersebut tidak
dapat terpisahkan. Contohnya, keputusan untuk menggunakan suatu jenis
evaluasi kerja alih-alih menggunakan jenis evaluasi kerja yang lain
dapat menjadi sebuah “pesan” begi sekelompok orang.
4. media perantara (medium)
Media perantara merupaka media yang
menyampaikan pesan. Organisasi-organisasi dapat menyediakan informasi
kepada seluruh anggota dengan berbagai cara,seperti komunikasi,tatap
muka,telepeon,pertemuan kelompok,memo.
5. pengurai penerima pesan (decoding receiver)
Pengurai adalah istilah teknis untuk
setiap proses pemikiran dari penerima pesan. Pengiurai, oleh karena itu
berkaitan dengan bagaimana menginterpresentasikan informasi yang
disampaikan. Penerima pesan, menginterpresentasikan (menguraikan) pesan
yang disampaikan berdasarkan pengalaman-pengalaman sebelumnya untuk
dapat benar-benar memahami pesan tersebut.
6. umpan balik (feedback)
Komunikasi satu arah adalah proses yang
tidak memungkinkan terjadinya umpan balik bagi komunikator dari penerima
pesan. Hal ini dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya distorsi antar
pesan yang disampaikan dengan pesan yang diterima. Komunikasi dua arah
menyedeiakan umpan balik yang penting dari penerima pesan ke
komunikator.
Bagi para manajer iumpan balik komunikasi
dapat terjadi dalam berbagai bentuk. Dalam situasi tatap muka,
memungkinkan terjadinya umpan balik langsung melalu pertukaran
verbal,seperti dalam bentuk perubahan ekspresi wajah ketika bertemu
dengan perbedaan pendapat/ kesalahpahaman.
7. suara derau( noise)
Suara derau dapat dilihat sebgai
faktor-faktor yang menyimpangkan pesan yang disampaikan. Suara derau
dapat dalam setiap elemen dalam komunikasi. Contohnya, seorang manajer
yang berada dalam situasi yang mendesak mungkin saja mengirimkan surat
elektronik yang berisi kata-kata yang keras kepada bawahan-bawahannya,
yang menimbulkan kemarahan para bawahannya.
1.3 Bagaimana Menyalurkan ide melalui komunikasi
Seperti yang kita ketahui
dalam komunikasi harus ada pengirim berita (sender) dan penerima berita
(receiver). Namun dalam perosesnya ada beberapa tahap untuk melakukan
komunikasi, yaitu :
Dalam membina kerja sama dalam kelompok
inilah yang nantinya di gunakan dalam rangka membina koordinasi kesatuan
gerak arah yang sesuai dengan arah dan tujuan organisasi.
Agar tercapai koordinasi
dalam kerjasama itu sangat penting di laksanakannya komunikasi yang
setepat-tepatnya dan seefektif mungkin sehingga koordinasi dan kerja
sama benar-benar dapat dilaksanakan setepat-tepatnya juga.
Pengambilan keputusan juga
sangat memerlukan komunikasi yang setepat-tepatnya, karena dalam akhir
dari pengambilan keputusan tersebut hendaknya juga merupakan pencerminan
dari adanya koordinasi dan kerjasama yang tercipta dalam lingkungan
perusahaan atau lingkungan organisasi.
Untuk jelasnya hubungan komunikasi dalam koordinasi kerjasama dapat digambarkan sebagai berikut :
1.4 Hambatan-hambatan Komunikasi
Ada banyak hambatan yang biasa di temukan
dalam komunikasi, dan berakibat pada tidak efektifnya komunikasi.
Robbin meringkaskan hambatan komunikasi itu sebagai brikut :
- Penyaringan (filtering). Yaitu komunikasi yang di manipulasi oleh si pengirim sehingga nampak lebih bersifat Menyenangkan si penerima. Banyak manager melaporkan keadaan yang tidak sebenarnya, atau menutup-nutupi kebenaran karena hanya ingin atasannya menjadi senang. Di dalam peraktek, hal ini desibut sebagai komunikasi yang bersifat ABS (asal bapak senang). Komunikasi semacam ini dapat berakibat buruk bagi organisasi, karena ingin menjadikan informasinya di jadi kan dasar keputusan. Maka keputusan yang kelak akan di hasilkan berkualitas rendah dan salah.
- Persepsi selektif. Yaitu keadaan di mana penerima pesan di dalam peroses kominikasi melihat dan mendengar atas dasar keperluan, motivasi, latar belakang pengalaman, dan ciri-ciri pribadi lainnya. Jadi, tidak sama dengan apa yang di lihat dan didengar oleh orang lain. Contohnya : seorang wanita yang keluar dari gedung bioskop dengan mata merah karena menangis, mungkin karena disebabkan menonton filem yang sedih, sementara orang lain yang menafsirkan telah terjadi percekcokan antara wanita itu dengan pasangannya . atau, dua orang laki-laki muda berjalan sambil berangkulan yang di indonesia di anggap biasa, di dunia barat di anggap sebagai pasangan homoseksual. Jadi, dalam hal cara menafsirkan pesan-pesan tadi, maka pengalaman, pendidikan, pengetahuan, dan budaya akan ikut menentukan. Pendidikan, pengetahuan, dan budaya akan ikut menentukan. Oleh karenanya, persepsi yang demikian ini dapat menjadi penghambat bagi komunikasi yang efektif.
- Bagaimana perasaan penerima pada saat dia menerima pesan komunikasi akan mempengaruhi cara dia menginteprasikan pesan. Pesan yang sama yang di terima oleh seseorang di saat sedang marah akan berbeda penafsirannya jika ia pesan itu normal.
- Kata-kata memiliki makna yang berbeda antara seseoran gdengan orang lain. Kadang-kadang arti dari sebuah kata tidak berbeda pada kata itu sendiri tetapi pada kita. Umur, pendidikan, lingkungan kerja dan budaya adalah ha-hal yang secara nyata dapat mempengaruhi bahasa uyang di pakai oleh seseorang, atau definisi yang di letakan oleh suatu kata. Contohnya, adalah istilah by-pass oleh pengendara mobil di hubungakan dengan jalan yang di tempuh, sementara di kalangan kedokteran berhubungan dengan suatu operasai jantung, dan di dalam mekanisme atau prosedur manajemen di artikan sebagai adanya pejabat dilewati atau dikesampingkan.
Di dalam melihat hambatan-hambatan
komunikasi memang para ahli biasa berbeda pandangan. Selain dari
klasifikasi yang di kemukakan di atas ada juga klasifikasi lain yang
pernah diajukan oleh beberapa penulis. Reksohadiprodjo & Handoko,
misalnya : mengklasifikasikan hambatan-hambatan komunikasi ke dalam
empat katagori, yaitu :
- Hambatan dalam diri pribadi.
- Persepsi selektif
- Perbedaan individu dalam keterampilan dan berkomunikasi.
- Hambatan antara pribadi.
- Iklim / susana dalam kalompok
- Kepercayaan penerima.
- Kredabilitas sumber informasi.
- Kepercayaan penerima.
- Derajat kesamaan pengiriman dan penerima.
- Hambatan organisasional.
- status
- Hirarki organisasi.
- Ukuran kelompok.
- Ruangan / wilayah dalam organisasi.
- Hambatan teknologi.
- Bahasa dan pengertian.
- Isyarat-isyarat non-verbal.
- Efektivitas saluran.
Ke semua hambatan di atas harus di
sadarai keberadaannya, dan perlu diusahakan sedapat mungkin untuk
dihindari agar supaya seseorang dapat berkomunikasi dengan baik dan
mendapatkan hasil komunikasi yang optimal.
1.5 Klasifikasi komunikasi dalam organisasi
Klasifikasi dalam komunikasi dapat kita bedakan, menurut sifat, arah, lawannya juga karismanya :
1. Dari segi sifatnya :
a) Komunikasi Lisan
Komunikasi Lisan adalah komunikasi
dengan mengucapkan kata-kata secara lisan dan langsung kepada lawan
bicaranya, komunikasi lisan biasanya dapat dilakukan pada kondisi para
personal/individu berhadapan langsung, seperti pada saat berkomunikasi
dengan tatap muka langsung atau melalui alat berupa komputer yang
mempunyai fasilitas konfrensi jarak jauh (computer teleconference) tatap
muka melalui televisi sirkuit tertutup (closed cirkit televisi/CCTV).
b) Komunukasi Tertulis
Komunikasi Tertulis adalah
komunikasi yang dilakukan melalui tulisan sepertia yang dilakukan dalam
surat menyurat melalui pos, telegram, telexaf, fax, e-mail dan
sebagainya. Dalam dunia bisnis dapat dijumpai berbagai macam contoh
komunikasi verbal, misalnya : membuat dan mengirim surat teguran kepada
nasabah yang menunggak pembayarannya.
– membuat dan mengirim surat penawaran harga barang kepada pihak lain.
– membuat dan mengirim surat konfirmasi barang kepadsa pelanggan.
– membuat dan mengirim surat pemesanan barang (order) kepada pihak lain.
– membuat dan mengirimi surat vaduan (claim) kepada pihak lain.
– membuat dan mengirim surat permintaan barang kepada pihak lain.
– membuat dan mengirim surat penolakan kerja
c)Komunikasi Verbal
komunikasi verbal (bahasa) yaitu dengan ucapan kalimat, pesan lisan maupun tulisan dan gambar.
d )Komunikasi Non Verbal
komunikasi no verbal yaitu
komunikasi yang disampaikan dengan gerakan tubuh, air muka dan jarak
fisik antara pengirim dan penerima pesan bisa di sebut dengan istilah
kinesika.
2. Dari segi arahnya
- Komunikasi Ke atas
komunikasi yang mengalir pada individu
dari hirarki kedudukan yang lebih rendah dalam struktur organisasi
kepada mereka yang berada pada kedudukan yang lebih tinggi. Salah satu
bentuk komunikasi ke atas yang palingsering di temukan adalah kontak
saran, rapat-rapat kelompok, dan protesmengenai prosedur.
sebuah organisasi yang efektif membutuhkan komunikasi ke atas (upward communication)
sama banyaknya dengan komunikasi ke bawah. Dalam situasi-situasi
semacam ini, komunikator berada pada tingkata yang lebih rendah dalam
hierarki organisasi dari pada penerima pesan. Beberapa bentuk komunikasi
ke atas yang paling umum melibatkan pemberian suara, pertemuan
kelompok, dan protes terhadap prosedur kerja. Ketika komunikasi ke atas
tidak muncul orang seringkali mencari sejumlah cara untuk menciptakan
jalur komuniakasi ke atas yang tidak formal. Ini terbukti dengan
munculnya sejumah publikasi karyawan yang sifatnya “bawah tanah/ilegal”
dalam berbagai perusahan besar.
> Komunikasi ke atas berperan
menjalankan beberapa fungsi penting. Gray kreps, seseorang peneliti
dalam bidang komunikasi organisasi menemukan beberapa diantaranya.
> Komunikasi ke atas menyediakan umpan
balik bagi para manajer mengenai isu-isu organisasi terbaru, masalah
yang di hadapi, serta informasi mengenaioperasi dari hari ke hari yang
di perlukan untuk pengambilan keputusan mengenai bagaimana menjalankan
organisasi.
> Hai ini merupakan sumber utama bagi
manajemen untuk mendapatkan umpan balik untuk menentukan seberapa
efektifnya komunikasi ke bawah dalam organisasi.
> Hal ini dapat mengurangi ketegangan
pada karyawan degnan memberikan kesempatan pada anggota pada tingkat
lebih rendah untuk membagikan informasi yang relevan dengan atasannya.
Hal ini mendorong partisipasi dan keterlibatan karyawan, dan karenanya meningkatkan kohesivitas organisasi.- Komunikasi Ke bawah
jenis komunikasi ini mengarah ke
bawah, dari individu yang berada pada kedudukan lebih tinggi dalam
herarki organisasi kepada mereka yang berada pada kedudukan lebih
rendah. Bentuk paling umum dari komunikasi kebawah (downl ward
communication) adalah instruksi kerja, memo resmi, pernyataan kebijakan
perusahaan, prosedur, manual kerja. Atau publikasi perusahaan. Dalam
banyaknya organisasi. Komunikasi ke bawah sering kali tidak mencukupi
dan tidak akurat, seperti terjadi dalam pernyataan yang seringkali kita
dengar dan anggotaorganisasi bahwa “kita tidak memahami apa yang
sesungguhnya terjadi”. Keluhan-keluhan seperti ini menunjukan terjadinya
komunikasi yang tidak efektif dan butuhnya individu-individu akan
informasi yang relevan dengan pekerjaan mereka. Tidak adanya informasi
yang terkait pekerjaan cukup dapat menciptakan konflik dan stres di
antara anggora organisasi .“situasi serupa dihadapi oleh siswa yang
tidak pernah mendapat informasi tentang persyaratan dan harapan yang di
inginkan oleh dosen.
- Komunikasi Diagonal
walaupun mungkin jenis ini adalah
jenis komunikai yang paling jarang di gunakan dalam
organisasi,komunikasi diagonal (diagonal comunication) penting dalam
situasi-situasi di mana para anggotanya tidak dapat berkomunikasi dengan
efektif melalui jalur-jalur komunikasi yang konversional. Contohnya,
pengawas dalam organisasi besar dapat saja ingin melakukan analisa biaya
distribusi. Salah satu bagian dari tugas dikirimkan langsung kepada
pengawas tersebut, alih-alih melalui jalur komunikasi yang biasanya
melalui dapartemen pemasaran. Karena itu, aliran komunikasi menjadi
diagonal dan bukan vertikal maupun horizontal. Dalam kasus ini
jalurkomunikasi menjadi diagonal dapat menjadi pilihan yang paling
efesien dalam segi waktu dan usaha.
- Komunikasi horisontal
Komunikasi ini terjadi apabila pesan,
berita laporan maupun informasi yang di sampaikan oleh si komunikator ke
pada si komunikan bertujuan untuk menjalin hubungan baik dengan sesama
karyawan maupun bertujuan untuk melakukan koordinasi dalam bekerja.
- Komunikasi Satu Arah
one way traffic , komunikasi satu
arah yang artinya komunikasi ini terjadi jika seseorang yang mengirim
berita tidak bermaksud untuk menerima umpan balik (respon) dari orang
yang menerimanya secara langsung. Jadi hanya bermaksud memberikan
informasi atau menyampaikan perintah dari atasan untuk di kerjakan
karyawan
A : pengirim berita
B : penerima berita
- Komunikasi Dua Arah
Two way traffic : komunikasi yang
terjadi diantara seorang dengan orang lain di mana kedua orang tersebut
sama-sama aktif dalam memberikan tanggapan. Jadi baik komunikator maupun
komunikan sama-sama aktif dalam berinteraksi.
Two way traffic ini bisa di lakukan
diantara sesama teman atau sesama karyawan yang berada dalam tingkatan
struktur organisasi yang sama.
A : Pengirim berita
B : Penerima berita
3. Menurut Lawannya :
- Komunikasi Satu Lawan Satu
berbicara dengan lawan bicara yang sama banyaknya. Contoh : berbicara melalui telepon.
- Komunikasi Satu Lawan Banyak (kelompok)
berbicara antara satu orang dengan suatu kelompok. Contoh : introgasi maling dengan kelompok hansip, Metting dalam kantor.
- Kelompok Lawan Kelompok
berbicara antara suatu kelompok dengan kelompok lain.
Contoh: debat partai politik.
4. Menurut Keresmiannya :
- Komunikasi Formal
Komunikasi yang dilakukan
antara sesama anggota organisasi, yg di sesuaikan dengan urutan /
tingkat dalam struktur organisasi.
Bila komunikasi formal di
sampaikan dari atasan ke bawahan komunikasi ini bisanya di gunakan untuk
menyampaikan perintah.
Akan tetapi jika komunikasi
di lakukan dari bawahan ke atasan maka komunikasi ini biasanya di
gunakan untuk menyampaikan laporan.
- Komunikasi informal (the Grapevine)
Komunikai informal yang terjadi karena adanya komunikasi antara sesama karyawan dalam suatu organisasi.
Komunikasi informal (the
grapevine) biasanya di sebarluaskan melaui desas-desus atau kabar angin
dari mulut ke mulut dari satu orang ke orang lainnya dalam suatu
organisasi . yg dimana kebenarannya tidak bisa di jamin karena
kadang-kadang bertentangan dengan perusahaan.
Daftar pustaka
- Buku pengantar organisasi & metode (oleh widyatmini, izzati amperanningrum, penerbit gunadarma) :
- Ernest dale, Organization, American Management Associaton, New york,1967.
- Fx Soedjadi, Organization and Methods, CV Haji Masagung, Jakarta, 1989.
- Harold Kootz,Cyrill O’onnel,Heinz Weirich, Managemen, Edisi ke delapan, MCGrawHill Kogakusha, Ltd.,Tokyo, 1984.
- Peter Drucker, The practice of Management, Harper &Row, New-York,1984.
- Soekanto Reksohadiprodjo, T. Hani Handoko, Organisasi Perusahaan, yogyakarta,edisi 2,1987.
- Soekanto Reksohadiprodjo, Dasar-dasar manajemen, BPFE, yogyakarta,1984.
- Hani Handoko, Manajemen, BPEF & LMP2M AMP-YKN, Yogyakarta,1984
- Terry, George R, The PrincipleOf Management, Richard D Irwin Inc, Home-Wood Illiois, 1960.
- Buku Perilaku Organisasional (oleh Herman Sofyandi & Iwan Garniwa)
- Buku Perilaku dan manajemen Organisasi (oleh John M. Ivancevih , Robert Konopaske , Michael T.Matteson)
- Prilaku organisasi (oleh sentot imam wahjono)
- https://dayensobarna.wordpress.com/2014/11/15/komunikasi-dalam-organisasi/
Komentar
Posting Komentar